Sejarah
{Berdasarkan} laporan Tomé Pires dalam Suma Oriental yang ditulis antara tahun 1513 and 1515[2], kota Pariaman ini {adalah|ialah|yaitu|yakni} {komponen} dari {wilayah} rantau Minangkabau. Dan {wilayah} ini {sudah} menjadi salah satu kota pelabuhan penting di pantai barat Sumatra. Pedagang-pedagang India dan Eropa datang dan berdagang emas, lada dan {pelbagai|beragam|bermacam-macam|beraneka|bermacam|berjenis-jenis} hasil perkebunan dari pedalaman Minangkabau lainnya. {Tapi|Tetapi|Melainkan} pada {permulaan} abad ke-17, {wilayah} ini {sudah} berada dalam kedaulatan kesultanan Aceh[3].
Dan kemudian pemerintah Hindia Belanda {memfokuskan|mengonsentrasikan} aktivitasnya di kota Padang, dan membangun {trek|jalanan} rel kereta api antara kota Padang dengan kota Pariaman, sehingga lambat laun pelabuhan Pariaman {bahkan|malah|malahan} mulai kehilangan pamornya.
Reviews:
Posting Komentar