Kota Bukittinggi {berlokasi} pada rangkaian Pegunungan Bukit Barisan atau sekitar 90 km arah utara dari Kota Padang. Kota ini berada di tepi Ngarai Sianok dan dikelilingi oleh dua gunung {adalah|ialah|merupakan|yakni} Gunung Singgalang dan Gunung Marapi. {Letaknya} pada ketinggian 909–941 meter di atas permukaan laut {menciptakan|mewujudkan|menghasilkan} Bukittinggi kota berhawa {adem|teduh} dengan {temperatur} berkisar antara 16.1–24.9 °C. Luas Bukittinggi secara de jure {ialah|merupakan|yaitu|yakni} 145,29 km², {merujuk} pada {Hukum|Undang-undang|Regulasi|Tata|Tertib|Aturan} Pemerintah nomor 84 tahun 1999.[5] {Tapi|Tetapi|Melainkan}, {sebab} penolakan {beberapa} masyarakat Kabupaten Agam, luas {kawasan} secara de facto {ketika|dikala} ini {ialah|merupakan|yaitu|yakni} 25,24 km², yang {menciptakan|mewujudkan|menghasilkan} Bukittinggi sebagai salah satu kota dengan {kawasan} tersempit di Indonesia.
Kota Bukittinggi {adalah|ialah|yaitu|yakni} salah satu {sentra} perdagangan grosir terbesar di Pulau Sumatra. {Sentra} perdagangan utamanya terdapat di Pasar Ateh, Pasar Bawah, dan Pasar Aur Kuning. Dari sektor perekonomian, Bukittinggi {adalah|ialah|yaitu|yakni} kota dengan PDRB terbesar kedua di Sumatra Barat, {sesudah} Kota Padang.[6] {Daerah} {liburan|tamasya} yang ramai dikunjungi {ialah|merupakan|yaitu|yakni} Jam Gadang, {adalah|ialah|merupakan|yakni} sebuah menara jam yang {berlokasi} di jantung kota {sekalian} menjadi simbol bagi Bukittinggi.
Reviews:
Posting Komentar