Kota ini {mempunyai} julukan sebagai Kota Serambi Mekkah, dan juga {diketahui} sebagai Mesir van Andalas (Egypte van Andalas).[2] Sementara {kawasan} administratif kota ini dikelilingi oleh {kawasan} administratif Kabupaten Tanah Datar.
Sejarah
{Wilayah} kota ini sebelumnya {adalah|ialah|yaitu|yakni} {komponen} dari {kawasan} Tuan Gadang di Batipuh. Pada masa Perang Padri {wilayah} ini {dipinta} Belanda sebagai salah satu pos pertahanan dan {sekalian} batu loncatan untuk menundukan kaum Padri yang masih {merajai} {wilayah} Luhak Agam. {Berikutnya} Belanda membuka {trek|jalanan} jalan baru dari kota ini menuju Kota Padang {sebab} lebih {gampang} {diperbandingkan|dibandingi} {lewat|via|melewati} {wilayah} Kubung XIII di kabupaten Solok {kini}.
Kota ini pernah menjadi {sentra} pemerintahan sementara Kota Padang, {sesudah} Kota Padang {dikontrol|dikendalikan|diatur|dipegang|dibatasi} Belanda pada masa agresi militer Belanda sekitar tahun 1947.[3]
Reviews:
Posting Komentar